Daniel Rahakbauw (DR)
Dalam kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktifitas sendiri, maupun didalam suatu lelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas didalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar.
Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntun terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.
Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang. Begitupula ketika kita belajar tentang kearifan lokal sebagai identitas dari masyarakat lokal, sayarat nilai-nilai dan pranata-pranata sosial menjadi pegangan dalam menata interaksi kehidupan antar sesama masyarakat, harus diimplementasikan secara konkrit kepada semua lapisan masyarakat terutama generasi muda peserta didik.
Republik Indonesia sekarang ini banyak terjadi konflik yang bernuansa suku, agama, ras (SARA) dan sering terjadi kekerasan yang dilakukan oleh premanisme dan geng-geng. Permasalahan atau konflik sosial ini akan terus terjadi dan berkembang ketika kita tidak mampu menemukan solusi untuk menyelesaikan bahkan menghentikan permasalahan dan konflik sosial dimaksud. Permasalahan dan konflik sosial yang digambarkan diatas terjadi hampir disetiap wililaya kesatuan republik indonesia. Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia disatu pihak merupakan suatu kekayaan bangsa tetapi di pihak lain dapat menjadi sumber konflik yang tidak menguntungkan.
Dalam dunia pendidikan harus mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga dapat mengubah perbedaan budaya dari potensi sumber konflik menjadi potensi sumber kerjasama yang produktif dan sumber inspirasi bagi budaya lain.
Untuk mencegah terjadinya konflik sosial dan kekerasan yang terjadi di republik ini kita perlu Mengangkat dan melestarikan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sebagai kearifan lokal (local wisdom) yang merupakan salah satu cara untuk mengurangi bahkan menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi di daerah-daerah di Republik Indonesia.
Dengan demikian, kemajemukan masyarakat dan budaya yang ada pada seluruh wilayah Indonesia juga perlu ditumbuhkembangkan lewat Pendidikan sejarah lokal sebagai bagian dari pendidikan sejarah nasional dalam sistem pendidikan nasional berguna untuk mengidentifikasi jati diri peserta didik sekaligus sebagai filterisasi terhadap pengaruh negatif yang berkembangan sebagai akibat dari modernisasi.Jadi, jika kita menginginkan Republik ini bebas dari ancaman konflik sosial dan kekerasan maka sebaiknya kita beranjak dari kearifan lokal yang menjadi pembelajaran di (sekolah-sekolah), yang dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
#Kearifan lokal (local wisdom)
Ambon 17 Maret 2020
Daniel Rahakbauw (DR)
Comments
Post a Comment