Rizal Ramli kembali hadir diacara Indonesia Lawyers Club atau ILC
Kali ini Rizal Ramli membahas tentang ekonomi Indonesia dalam menghadapi covid 19.
Rizal Ramli menyatakan Sejak tahun 2017, 2018, 2019 ekonomi Indonesia sudah parah. Menurutnya hal ini baru terjadi sekali yaitu pada masa akhir jabatan Bung Karno dan awal Pa Harto dan terjadi lagi di saat ini.
Rizal Ramli berpendapat "sebelum ada corona negara kita sudah mengalami krisisi ekonomi. Tetapi seolah-olah ada stabiliti terutama dalam nilai tukar karena didoping terus dengan pinjaman yang makin lama makin bertambah dengan jilid bunga yang lebih tinggi, rata-rata 7% jilidnya. Peningkatan Out put sangat rendah stak di 5% sejak 2017".
Rizal Ramli juga menilai pemerintah lamban dan sangat terlambat dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi virus corona.
Dalam kesempatan tersebut Rizal Ramli mangatakan pemerintah harus fokus menyelesaikan penghambat corona. Karena jika hal itu dilakukan coronanya berhenti dan akan pulih kembali ekonomi kita. Tetapi jika cara kita menangani corona masih penuh dengan dis informasi, tudak memberikan fakta yang benar, tidak melakukan hal yang diperlukan. Makin hari makin panjang dan ekonominya akan lebih ribet dan semakin banyak orang akan gugur/meninggal.
Rizal Ramli mengatakan pemerintah masih punya uang sal sifa total 270 triliun. Dan Ia mengatakan bahwa hentikan semua proyek infrastuktur termasuk ibu kota baru yang tidak jelas dan kerjaanya cuman mikeinsi, mutu kualitas risetnya juga payah ko. Hentikan duluh dan pakai uangnya untuk menyelesaikan masalah corona dan kebutuhan dasar, tungkasnya.
Pada kesempatan tersebut Rizal Ramli bongkar mark up proyek alutsista 50 Triliun. Prabowo menolak tanda tangan. Selengkapnya bisa diliat di https://Tribuntimur.com
Comments
Post a Comment